Showing posts with label Kisah. Show all posts
Showing posts with label Kisah. Show all posts

Islam Menjawab Pertanyaanku dengan Sangat Benar dan Logis


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnKz7khT0rhMNuPtYdoeuBXuPqL1jLswvt2V5tG4vSdQouhRIdH5c0R7LR1cvmPx4nJclns3OrjcPA_xZbQSRGxISzM7WS9qqWxlCwQ_VMuy-hSSHR9qxl5vcCBqqLJWnCB94Th789ZunC/s1600/raghib+as-sirjani+ke+inonesia.jpg

KALI ini kita medapatkan kisah yang menggugah hati soal hidayah seseorang. Kisah berasal dari Dr. Raghib as-Sirjani. Suatu hari ia menceritakan kisahnya:

Aku ingin berbagi mengenai kisah perjalanan keislamanku, mengapa aku memilih Islam sebagai agamaku.

Di dunia ini terdapat banyak agama dan sebelum aku memeluk Islam, aku benar-benar merasakan dilemma antara Kristen dan Islam. Aku memiliki sebuah Bible (seseorang memaksaku untuk membacanya), ketika aku membacanya, masya Allah segalanya berkaitan dan sama dengan buku 25 Rasul yang aku baca ketika berumur 10 tahun.

Teman-temanku mengatakan bahwa Kristen adalah agama yang berasal dari Allah, sama halnya dengan Islam, meskipun orang-orang Islam tidak mengikuti ajaran Krsiten karena menurut orang Islam Bible telah mengalami perubahan yang radikal. Betapa banyak orang-orang yang mengajakku menerima keyakinan Kristen, namun entahlah tidak terbesit dalam pikiranku untuk menerima sepatah kata pun dari mereka. Islam telah menyelami hati dan memenuhi pikiranku.

Akhirnya, ketika ada seseorang mendakwahiku melalui Skype, dengan tema “Mengapa aku memilih Islam?” ternyata jawabannya sangat sederhana.

Sebagai seorang non-muslim, aku tidak mencintai dunia ini. Aku sangat meyakini bahwa ketika aku mati, aku tidak akan membawa sesuatu pun di kuburanku: popularitas, kekayaan, bahkan keluarga, semuanya tidak akan kubawa bersamaku.

Aku terus bertanya pada diriku, bertanya tentang apa tujuan aku diciptakan? Apakah Tuhan hanya menyalurkan kesenagannya dengan menciptakanku? Mengapa terkadang aku merasa bahagia dan memiliki kehidupan yang menyenangkan dan terkadang aku merasa sedih dan merasakan getir dan pahitnya kehidupan? Apa hikmah dari ini semua?

Islam menjawab semua pertanyaanku tersebut dengan jawaban yang benar-benar logis dan bisa diterima.

– Percaya hanya kepada satu pencipta.

– Tidak ada sesuatu pun yang sebanding dengan-Nya.

– Dia-lah penguasa alam gaib.

– Dia mengutus para rasul agar manusia paham apa yang Dia inginkan.

Jika kalian bertanya, apakah aku mecintai Allah sebelum atau di awal-awal aku masuk Islam? Maka jawabku, aku tidak mencintai Allah pada saat itu.

Aku tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah satu-satunya yang menciptakan alam semesta dan tidak ada sekutu bagi-Nya, meski demikian rasa cintaku pada-Nya belum muncul. Cinta memang membuthkan waktu untuk bersemi.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiORtbFRcxNa4gfMDl3XhVauyb4m1Cqh3k83kNSMFxP-cHxx8xIEDyuISsoRgRlpSs4dRKSw4UPyyhwg0apiqILj7t6sNUu86S1d0JiAZQI_wA0-P_uetp0bLOJ-qASQX7L3vRlzTgOGjs/s1600/430339_10150589460959049_615804048_8783119_1638251781_n.jpg

Rasa cinta itu datang setelah suatu keajaiban terjadi dalam hidupku. Setelah beberapa bulan, pengetahuanku tentang Allah kian bertambah, semakin aku mempelajari-Nya, maka semakin aku mencintai-Nya.

Ketika rasa cinta itu telah muncul, secara otomatis aku langsung menaati-Nya tanpa ada rasa terpaksa sedikit pun. Aku merasakan kebahagiaan dan kegembiraan dalam beribadah kepada-Nya sesuai dengan petunjuk Alquran dan sunah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Alquran bahwa orang-orang yang menaati-Nya dan mengikuti sunah nabi-Nya akan merasakan kebahagian di kehidupan akhirat. Insya Allah, itulah tujuan hidupku sekarang, dan aku pun paham tujuan penciptaanku.

Aku diciptakan dengan tujuan “belajar” lalu menghadapi hisab amalku di hari kiamat. Apabila aku berhasil, maka insya Allah aku masuk ke dalam surga. Namun apabila gagal, maka aku pantas menemani setan di dalam neraka. Inilah alasan mengapa kita harus menaati Allah, agar kita bisa terhindar dari neraka. Alasan Allah menciptakan kita hanya satu, yaitu untuk beribadah kepada-Nya.

Berikut ini aku sampaikan kepada mereka yang masih ragu untuk memeluk Islam dengan berbagai alasan mereka. Islam bukanlah sebuah tradisi budaya tapi Islam adalah jalan hidup dan bagaimana seharusnya kita hidup di dunia berdasarkan tuntunan dan aturan yang menciptakan alam semesta ini.

Contohnya: ibumu akan selalu membimbingmu, selalu mengatakan “lakukanlah itu” atau “jangan lakukan itu” karena ibumulah yang melahirkanmu, ia mencintaimu. Sama halnya dengan Allah yang menciptakan alam semesta, memerintahkanmu melakukan sesuatu atau melarangmu untuk melakukan sesuatu di dalam Alquran.

Pertanyaanku: kalian bisa mencintai wanita yang melahirkan kalian, akan tetapi mengapa kalian tidak mampu mencintai Allah yang menciptakan kalian?

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Setelah Berpisah 5 Tahun, Akhirnya Pria Palestina Bertemu Kembali Ibunya Saat Ibadah Haji


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfVYyIFFYHx5R5aF2FfVMY5iqECyN9shC5DL17GzucN9gsZ1fiVzHBeQjyts9x-j1g4Fzof5TsOsEoGj1QDjpxnTSNSVaUqtR8OqKdipwqAO4lJwKHQWBWUeyJS1yX3kTf8uBVi55LS6Y/s1600/Screenshot_872.png

ARAB SAUDI—Emaduddin Hamasho, seorang jamaah haji Palestina mendapat kejutan besar selain mampu berhaji. Ia tak percaya bisa bertemu ibunya kembali setelah terpisah selama lima tahun pasca pengepungan Israel di Gaza.

Menurut laporan Alarabiya pada Jumat (16/9/2016), Hamasho datang berhaji karena mendapat undangan dari Raja Salman. Saudi telah menjadi tuan rumah bagi 1000 anggota keluarga yang menderita akibat agresi Israel ke Palestina.

“Program Raja Salman telah membantu mematahkan blokade Israel di Gaza,” kata Hamasho. Ia menambahkan bahwa kalau bukan karena bantuan Raja Salman, mungkin ia tidak akan pernah bertemu ibunya yang hidup bersama saudara-saudaranya di Riyadh. Dia melakukan haji tahun ini dengan harapan bisa bertemu ibunya.

“Kebahagiaan saya tak bisa diungkapkan. Saya tak percaya wanita di depan saya adalah ibunda tersayang,” kata Hamasho. Dia mengatakan mungkin ia tak punya harapan untuk melihat ibunya lagi karena blokade Israel.

“Saya tak pernah terpikir bisa melihat ibu di tempat tersuci di bumi ini,” tambahnya. Hamasho mengatakan hal pertama yang dia lakukan ketika ia tiba di Saudi adalah menelepon ibunya. Hamasho memberitahu ibunya bahwa ia akhirnya bisa berangkat haji.

Hamasho mengatakan hal pertama yang dia lakukan saat bertemu ibunya adalah mencium kepala dan tangannya juga memberinya pelukan sebagai ungkapan rindu setelah berpisah selama lima tahun. Hamasho juga berterima kasih kepada pemerintah Saudi yang memberinya kesempatan untuk berhaji dan bisa bertemu ibu yang disayanginya.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kenapa Setelah Menikah Istri Menjadi Terlihat Kalah Cantik Dibanding Wanita Lain?



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpovBcg8UgDcb2IOnsRV8HTFaaQib6XEKAu-fsUtPRLKNwKiMXXtEj1H6Mm9TefmlV6hua5Mg5byYqZRMTEmxCYzgSEZcm17zVcraRgLiI9kGruU3Am6YNJjDrA6d62q9aE4HeKD5_4eg/s1600/bertemu+jodoh.jpg

SEORANG suami mengadukan apa yang ia rasakan kepada seorang syekh.

Dia berkata: “Ketika aku mengagumi calon istriku seolah-olah dalam pandanganku Allah tidak menciptakan perempuan yang lebih cantik daripadanya di dunia ini.

“Ketika aku sudah meminangnya, aku melihat banyak perempuan seperti dia. Ketika aku sudah menikahinya, aku lihat banyak perempuan yang jauh lebih cantik daripada dirinya.

“Ketika sudah berlalu beberapa tahun pernikahan kami, aku melihat seluruh perempuan lebih manis daripada istriku.”

Syekh berkata: “Apakah kamu mau aku beritahu yang lebih dahsyat daripada itu dan lebih pahit?”

Laki-laki penanya: “Iya, mau.”

Syekh: “Sekalipun kamu menikahi seluruh perempuan yang ada di dunia ini pasti anjing yang berkeliaran di jalanan itu lebih cantik dalam pandanganmu daripada mereka semua.”

Laki-laki penanya itu tersenyum masam, lalu ia berujar: “Kenapa tuan Syekh berkata demikian?”

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilZqTXPpbYRAP9HRL-fc7b6A-dxlvpnVJJsZXQigy3nxgw22bz8ObZeIpdT6woKjs4Gwp0Tl_Q_G9RhWDKgvhGTMQCUO69gCe6pNi8QN0Ko-81CbbdD794R88KEPtnL-HuTbkl8Z2_L4pP/s1600/%231-wanita-surga.jpg

Syekh: “Karena masalahnya terletak bukan pada istrimu. Tapi masalahnya adalah bila manusia diberi hati yang tamak, pandangan yang menyeleweng, dan kosong dari rasa malu kepada Allah, tidak akan ada yang bisa memenuhi pandangan matanya kecuali tanah kuburan.

‘Rasulullah bersabda: ‘Andaikan anak Adam itu memiliki lembah penuh berisi emas pasti ia akan menginkan lembah kedua, dan tidak akan ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali tanah. Dan Allah akan menerima taubat siapa yang mau bertaubat.’

“Jadi, masalah yang kamu hadapi sebenarnya adalah kamu tidak menundukkan pandanganmu dari apa yang diharamkan Allah.

“Sekarang, apakah kamu menginginkan sesuatu yang akan mengembalikan kecantikan istrimu seperti pertama kali kamu mengenalnya? Ketika ia menjadi wanita tercantik di dunia ini?”

Laki-laki penanya: “Iya, mau sekali.”

Syekh: “Tundukan pandanganmu.”

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kisah Perjalanan Haji Tahun 1923: Mekah ke Madinah Butuh 12 Malam!

Terdapat kisah menarik dalam catatan perjalanan Haji zaman awal Kerajaan Saudi pada abad ke-20 atau  80 tahun silam. Sebuah perjalanan yang memberikan kesan yang berbeda-beda dari jamaah haji.

Waktu itu beberapa wisatawan bertemu Raja Abdul Aziz dan mencatat kesan mereka tentangnya.

Catatan perjalanan tersebut menjelaskan ritual ibadah haji, menjelaskan Makkah, Madinah dan tempat-tempat suci secara rinci.

Termasuk perbedaan layanan haji sebelum dan sesudah pemerintahan Raja Abdul Aziz.

Misalnya, salah satu petugas yang bertanggung jawab dari kelompok peziarah pada kuartal pertama abad ke-20, Haji Abdul Jalil Zainuddin, menggambarkan kesulitan yang dialami oleh para peziarah pada haji; ia menulis tentang penyakit, kurangnya keamanan dan kekacauan dalam ritual ibadah, belum lagi panjang perjalanan yang melelahkan dari Jeddah ke  Makkah dan Madinah.

Dalam ceritanya, ditulis pada tahun 1923, Zainuddin mengatakan: “Perjalanan dari Jeddah ke Makkah memakan waktu sekitar dua malam menggunakan karavan unta. Di belakang setiap unta ada pelana kayu diisi dengan daun palem, dan setiap unta dapat membawa sampai dua jamaah. “

“Kafilah berhenti di sebuah tempat bernama Bahra untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan ke Makkah,” tambah Zainuddin.
Perjalanan dari Makkah ke Madinah, katanya, memakan waktu 12 malam dan 10 kali berhenti di jalan: Wadi Fatima, Usfan, Saraf, Kadid Valley, Rabigh, Mastura, Sheikh Nah, Hassan Nah, Khurais Yah dan Darwish Yah.

Perjalanan Haji di hari-hari itu penuh dengan bahaya besar dan melakukannya adalah tantangan besar. Sampai menjadi  adat di banyak negara Muslim bahwa para peziarah harus menulis surat wasiat mereka sebelum berangkat ke haji. Jika mereka berhasil kembali ke rumah, mereka selalu disambut dengan lagu-lagu tradisional dan pesta.

Banyak dari masalah ini berakhir ketika Raja Abdul Aziz mengambil alih urusan haji pada tahun 1925.

Perjalanan panjang yang sebelumnya telah mengambil hari dan bulan dikurangi menjadi hitungan jam dan menit seiring metode transportasi ditingkatkan dan peraturan ditegakkan untuk melayani peziarah dan kemudahan perjalanan mereka ke tempat-tempat suci.

Raja Abdul Aziz memberikan perhatian khusus terhadap keamanan dan keselamatan jamaah, dan mengambil langkah-langkah khusus untuk meningkatkan baik melalui pembentukan militer dan keamanan tim bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan jamaah haji sampai mereka siap untuk memulai perjalanan pulang mereka.
Perbaikan ini di Haji menarik perhatian wartawan yang bekerja untuk Manchester Guardian di Baghdad. Dia menulis sebuah artikel di mana ia memuji keberhasilan musim haji 1927 karena upaya Raja Abdul Aziz.

Sejumlah wisatawan non-Arab juga mengunjungi Makkah sebelum Raja Abdul Aziz mendirikan Kerajaan Saudi, dan beberapa dari mereka masuk Islam.

Pemikir Ahmad Mohammed Mahmoud menyusun  akun wisatawan dalam sebuah buku berjudul “Jamaah Alrahlat” (A Collection of Trips). Hal ini dibagi menjadi delapan bab, yang ketiga adalah tentang perjalanan ke Makkah dan Madinah.

The Encyclopedia of haji dan Dua Masjid Suci mencatat bagaimana beberapa wisatawan yang bertemu Raja Abdul Aziz menulis tentang kepribadiannya, mengatakan bahwa mereka terkesan dengan kecerdasan politik raja dan kemampuannya untuk menyatukan Kerajaan dalam menghadapi tantangan baik dari dalam dan luar negeri .

Di antara wisatawan adalah Amerika Dr. Paul Harrison, yang mengunjungi Raya dengan istrinya pada tahun 1941.

Wisatawan lain yang menulis tentang haji dan Raja Abdul Aziz adalah wartawan Austro-Hungaria Yahudi kelahiran Leopold Weiss, yang kemudian masuk Islam dan menyebut dirinya Mohammed Asad.

Asad menulis bukunya “The Road to Makkah” di mana ia menggambarkan haji dan pertemuannya dengan Islam.

Banyak wisatawan lain menggambarkan Islam, haji dan Raja Abdul Aziz dalam buku-buku mereka. Di antara mereka adalah warga negara Inggris Eldon Rutter ( “The Holy City of Arabia”), Mohammed Amin Al-Tamimi ( “Mengapa saya suka Ibn Saud”) dan Ghulam Rasool Mehr ( “Diary of a Trip to Hijaz).”

Seorang pelancong Jepang, Takeshi Suzuki, menulis sebuah buku pada tahun 1935 berjudul “Seorang Jepang di Makkah.” Dalam buku tersebut, Suzuki menulis tentang kunjungannya ke Makkah dan tempat-tempat suci dan konversi ke Islam saat ia menjadi Mohammed Saleh.


Dia juga berbicara tentang kehidupan di Kerajaan pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz dan pertemuannya dengan raja pada tahun 1938.


“Dia adalah orang yang tak terkalahkan,” kata Mohammed Saleh Raja Abdul Aziz.

sumber: Arab News 

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Ceramah Dr Zakir Naik Menjadi Jalan Hidayah Rina Nose Berhijab


Artis Rina Nose menjelaskan secara detail tentang keputusanya untuk menutup aurat dengan hijab. Rina mengungkapkan bahwa salah satu jalan hidayah dirinya mengenakan hijab adalah setelah menonton video ceramah Doktor Zakir Naik.

Rina memutuskan mantab untuk berhijab pada ahad, 11 September 2016 atau sehari sebelum Idul Adha 1437 Hijriah. Sebenarnya keinginan untuk berhijab sudah

Keinginan untuk berhijab sudah datang dua atau tiga tahun lalu. Bahkan semenjak kuliah ada keinginan, tiba-tiba ada (keinginan), tiba-tiba nggak ada lagi. Jadi kalau ngomong soal hidayah, hidayah itu datang berkali-kali kepada diri Rina, hanya saja Rina mengaku menolak hidayah berhijab.

“Aku dengan arogannya menolak hidayah itu. Kembali ke diri sendiri. Sebetulnya aku sudah dipilih untuk mendapatkan hidayah tapi aku menolak itu” jelas Rina.

Rina kemudian mencari banyak pertanyaan-pertanyaan tentang hijab. Kenapa harus pakai hijab? Kenapa perempuan diwajibkan untuk berhijab?. Hingga akhirnya menonton video ceramah Doktor Zakir Naik tentang hijab.

“Aku mencari banyak pertanyaan-pertanyaan itu. Kenapa harus pakai hijab? Kenapa perempuan diwajibkan untuk berhijab? Aku cari-cari tahu, aku lihat-lihat video ceramah terutama dari Doktor Zakir Naik” ujar Rina seperti dilansir bersamadakwah.net, jum’at(16/9/2016).

Pada awalnya memutuskan berhijab, Rina sempat merasa ketakutan. Mau pakai hijab tapi Jakarta panas. Kembali Rina berpikir, kalau berpikiran seperti itu terus nggak akan pakai-pakai hijab.

Saat ini Rina bersyukur, karena aku merasa menjadi orang yang dipilih (Allah). “Baik banget lho Allah. Aku berpikir, oh ya ya, kemarin kemana aja?. Kalau pertolongan Allah datang tidak akan ada yang bisa menghalangi. Ya mungkin ini salah satu pertolongan Allah” ungkap Rina.[islamedia/az]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Ini Keadaan Para Penghuni Surga yang Paling Rendah Kedudukannya


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfacASJgR2n7Xli_XDk_q36X48QiVTy3ulu1dI1BMWgK_Fy8dU__Nzy0a6YQUXKUWDWQ9rh5F2DNRPYPg4jO9qyDj3HXy5aTi2HTeI8PQ0nXG0o1jg3Ob67_Iym-QeCjmkvaYNxyCw34w/s1600/syurga.jpg

MUSA bertanya pada Rabbnya, “Bagaimana nasib penduduk surga yang paling rendah kedudukannya?”

Allah menjawab, “Yaitu orang yang datang setelah penghuni surga dimasukkan ke surga. Lalu dikatakan kepada orang ini, ‘Masuklah ke surga’!

Orang ini menjawab, “Wahai Rabb-ku, bagaimana aku bisa masuk surga, sedangkan mereka sudah menempati tempat mereka masing-masing dan mengambil bagian mereka?”

Lalu dikatakan kepada orang ini, “Apakah kamu rela mendapatkan bagian kerajaan seperti seorang raja di antara raja-raja dunia?”

Orang itu menjawab, “Aku rela, wahai Rabb-ku.”

Rabb mengatakan, “Itu bagianmu ditambah seperti itu, ditambah seperti itu, ditambah seperti itu, ditambah seperti itu, ditambah seperti itu.”


http://i0.wp.com/www.satujam.com/satujam/wp-content/uploads/2015/10/syurga1.jpg?resize=900%2C506

Pada kelima kalinya, orang itu mengatakan, “Aku rela, wahai Rabb-Ku.”

Rabb mengatakan, “Ini bagianmu ditambah sepuluh kali lipatnya. Dan kamu mendapatkan apapun yang kamu inginkan dan yang matamu menyukainya.”

Orang itu mengatakan, “Aku rela, wahai Rabb-ku.”

Musa mengatakan, “(Lalu bagaimana nasib) orang yang paling tinggi kedudukannya?”

Rabb menjawab, “Mereka itu orang pilihan-Ku, kemuliaan mereka di tangan-Ku, dan kemuliannya tidak pernah berubah, ia belum pernah terlihat mata, belum pernah terdengar telinga, dan belum pernah terdetik dalam hati manusia.”

Ini sesuai dengan firman Allah SWT,

“Tidak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang.” (As-Sajdah:17).

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Bukan Hanya Manusia, Inilah Sosok yang Membantu Nabi Isa Berperang


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV8akDTAhLBcZTGfIucOVzvK9X06zokq98skP0sveyo4O-xOqSE9etQZw7dSGIYCpOkPxSWI8fZ27GPCJ_LXg-tNU8S8krRbUBoaVhF41kKSDxI1Fj_hqoNoOwBbvFNbLmFKXtJc9JTX4/s640/fdd.jpg

PADA hari kiamat kelak, Nabi Isa Alaihis Salam akan turun ke muka bumi ini. Sebab, kita yakin bahwa ia masih hidup. Meski kita tak melihatnya di dunia, tetapi kini ia tinggal di alam yang tak dapat dijamah oleh manusia lain selain yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kita memang tak melihat peristiwa langsung saat Nabi Isa itu diangkat ke langit. Dan orang yang disalib oleh Bani Israil pada zaman itu bukanlah Nabi Isa. Tapi, dalam hal ini Allah-lah yang berbicara melalui ayat-ayat-Nya yang tertuang dalam Al-Quran. Mengapa kita percaya Al-Quran? Sebab, memang tak diragukan lagi kebenarannya. Sudah banyak ayat terbukti kebenarannya. Masihkah kita ragu akan kebenaran itu? Lantas apa yang akan terjadi ketika Isa turun ke muka bumi?

Dikatakan dalam sebuah buku berjudul Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur, karya Salim H.J. bahwa Nabi Isa nantinya akan berperang Salib seperti yang dilakukan oleh Imam Mahdi. Tahukah Anda, bahwa dalam perang tersebut, bukan hanya manusia yang akan membantu Nabi Isa? Lalu siapa? Nabi Isa memiliki tentara perang yakni malaikat dan jin.

Pada saat itu, dunia Islam juga melakukan peperangan melawan orang non Muslim mengikuti jejak Nabi Isa dan diberi kemenangan oleh Allah. Pada pertempuran itu orang-orang non Muslim banyak yang tewas. Sedangkan, mereka yang masih hidup melarikan diri dan berlindung di balik pepohonan dan bebatuan. Tapi, tahukah Anda apa yang akan terjadi?

 http://i1.wp.com/islampos.com/wp-content/uploads/2013/01/turun-nabi-isa_akhir-zaman.jpg?resize=620%2C326

Nabi Isa dan kaum muslimin tidak akan mengalami kesulitan mencari orang-orang non Muslim yang melarikan diri tersebut. Sebab, setiap pohon dan batu yang digunakan mereka untuk berlindung dapat memberitahu kepada kaum muslimin bahwa dirinya digunakan untuk berlindung oleh orang-orang non Muslim.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin berperang melawan Yahudi sehingga kaum Yahudi bersembunyi dibalik batu dan pepohonan. Maka berkatalah batu dan pepohonan itu (memberi tahu kaum muslimin), ‘Wahai orang Islam, ini ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia’,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sungguh luar biasa kekuatan umat Muslim. Dalam sejarahnya pun dikisahkan bahwa meski pasukannya sedikit, tetapi kaum muslimin mampu mengalahkan musuh Islam yang banyak. Mengapa bisa begitu? Tiada lain ini semua berkat kasih sayang Allah kepada kita. Allah menggerakkan makhluknya yang lain, yang tak mampu dilihat manusia untuk membantu manusia. Wallahu ‘alam.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Naik Haji, Rapper Kevin Gates (Mualaf) Sangat Terkesan dengan Kebaikan Saudi dan Umat Islam


 MAKKAH - Marcellus Kevin Gates dikenal dengan nama panggung Kevin Gates, adalah rapper Amerika, penyanyi, dan juga seorang entrepreneur dunia musik dengan label rekaman sendiri, Asosiasi Bread Winners.

Karir Gates di dunia musik sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2000-an. Dan mengalami puncak kesuksesan dengan debut album studionya, Islah, yang dirilis pada bulan Januari 2016. Album dengan lagu andalan '2 Phones' menjadi nomor dua di chart US Billboard 200 dengan dobel platinum.

Video clip '2 Phones' di Youtube hingga saat ini sudah ditonton 153 juta lebih.

[video-1]




Rapper kelahiran New Orleans AS yang telah menjadi mualaf ini menunaikan ibadah haji ke Makkah tahun ini (1437/2016) bersama istrinya, Dreka, yang juga seorang mualaf. (Kevin Gates And Dreka Gates Convert to islam - video)

Dalam pernyataan yang dilansir media Saudi saat menunaikan haji, Kevin Gates sangat terkesan:

"Dalam hidup saya, saya mengunjungi banyak negara dan tidak melihat negara manapun dengan polisi/askar yang menghormati dan memperlakukan orang lain dengan cinta seperti di Arab Saudi, media yang kami miliki mengatakan bahwa AS adalah negara kebebasan dan co-eksistensi dan mengatakan bahwa Saudi adalah negara yang penuh dengan penganiayaan dan ketidakadilan, dan sekarang saya menemukan sebaliknya."

"Saya disambut dengan tangan terbuka dan dengan senyum seperti mereka telah mengenal saya, padahal saya hanya seorang asing bagi mereka, mereka tidak menunjukkan apa-apa selain cinta dan keramahan, saya berharap saya lahir di Saudi."


Hal yang sangat spesial bagi Kevin Gates saat menunaikan ibadah haji adalah momen bisa mencium Hajar Aswad.

Gates memposting video di akun Instagramnya saat dirinya dan istrinya mendekati Stone. Dia menjelaskan bagaimana salah satu orang askar/polisi Saudi yang menjaga Hajar Aswad mengundangnya untuk mencium Hajar Aswad.

Saat ia mencium Hajar Aswad bahunya mulai bergetar seolah-olah ia telah meneteskan air mata.

"I Can't Stop Crying," Kevin Gates menuturkan.

[Berikut Video Kevin Gates naik Haji 1437 H]



Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Kevin_Gates
http://www.xxlmag.com/news/2016/09/kevin-gates-kissing-black-stone-mecca/

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Daging Ini Halal buat Kami, Haram buat Tuan


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiNzZaygZMiK2JCeL4K-HSNsk5dbEQ18soNdemUD_Dl3AzyiH23WAtjntIpjZbVcKlhSsJfBH1i5ioiE9-lnUsFLG74KYNDNmNOo1d41zfrssuafsMQexclE3ntsrxz_Tc7UwE6CphcNQ/s640/mecca.jpg

ULAMA Abu Abdurrahman Abdullah Bin Al-Mubarak Al Hanzhali Al Marwazi ulama terkenal di Makkah menceritakan riwayat ini.

Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur.

Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka :

“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.

“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.

“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”

“Tidak satupun.”

“Apa?” tanya malaikat satunya, seolah tak percaya.

Percakapan ini membuat Abdullah gemetar. Ia menangis dalam mimpinya.

“Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”

Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.

“Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”

“Bagaimana bisa?”

“Itu kehendak Allah.”
“Siapa orang tersebut?”

“Sa’id bin Muhafah tukang sol sepatu di kota Damsyiq (Damaskus sekarang).”

Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun, Sepulang haji, ia tidak langsung pulang ke rumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Suriah.

Sampai di sana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa’id bin Muhafah.

“Ada, di tepi kota,” jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.

Sesampai di sana, ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,

“Benarkah Anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya ulama itu.

“Betul, siapa Tuan?”

“Aku Abdullah bin Mubarak.”

Said pun terharu, “Anda adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”

Sejenak ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya ia pun menceritakan perihal mimpinya.

“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah Anda perbuat, sehingga Anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”

“Wah saya sendiri tidak tahu!”

“Coba ceritakan bagaimana kehidupan Anda selama ini.”

 https://cdns.klimg.com/newshub.id/news/2015/07/03/8312/25202-makkah-jadul.jpg

Maka Sa’id bin Muhafah bercerita. “Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar : ‘Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syarika laka.’ Ya Allah, aku datang karena panggilanMu. Tiada sekutu bagiMu. Segala ni’mat dan puji adalah kepunyaanMu dan kekuasaanMu. Tiada sekutu bagiMu.’

“Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis Ya allah aku rindu Mekah. Ya Allah aku rindu melihat Kabah.
Izinkan aku datang….. Izinkan aku datang ya Allah.. Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu.

“Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji. Saya sudah siap berhaji.”

“Tapi Anda batal berangkat haji?”

“Benar.”

“Apa yang terjadi?”

“Istri saya hamil, dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat.

‘Suamiku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?’

‘Ya, sayang.’

‘Cobalah kaucari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku.’

“Sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubuk yang hampir runtuh. Di situ ada seorang janda dan enam anaknya. Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit.

“Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya. Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan: ‘Tidak boleh tuan.’

‘Dijual berapapun akan saya beli.’

‘Makanan itu tidak dijual, Tuan,” katanya sambil berlinang mata.

“Akhirnya saya tanya, ‘Kenapa?’

“Sambil menangis, janda itu berkata, “Daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan.’

“Dalam hati saya: ‘Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?’

“Karena itu saya mendesaknya lagi, ‘Kenapa?’

‘Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Di rumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.

‘Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram.’

“Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang. Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu. ‘Ini masakan untukmu,’
Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.

‘Pakailah uang ini untukmu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi.’

“Ya Allah.. di sinilah hajiku. Ya Allah… di sinilah Mekahku,” si tukang sol itu mengakhiri ceritanya.

Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak tak bisa menahan air mata.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kentut, Shalatnya Tetap Tidak Batal Kok!



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfOJWHQAwkTJYWQWytYiw7Ma-KjaEuxVVLNROY22Jqq9fbTQNNskUHJivw57kYlvx3YC_sVInAIAPOSg3dYuq1KB7hpEAE6ZpRc5gUmQEUdSHktxBtHAdBds4VMayAtjyFbn3FxQqcOSZ7/s1600/5+Kesalahan+Fatal+Makmun+Saat+Sholat+Berjamaah.jpg

ADA sebuah kisah menarik tentang tiga orang pemuda yang akan menjalankan shalat. Salah satu dari mereka sudah bersiap diri menjadi imam. Sedang dua orang lainnya memposisikan diri sebagai makmum. Mereka bertiga shalat dengan begitu khidmatnya. Dua orang di belakang imam mengikuti gerakan yang dilakukan oleh imam.

Di pertengahan shalat, salah satu makmum itu kentut. Dan kedua temannya itu mengetahui. Tetapi, orang yang kentut itu tetap melaksanakan shalat hingga selesai.

Selesailah mereka melaksanakan shalat. Salah seorang dari mereka bertanya kepada temannya yang kentut, “Mengapa kamu tetap melaksanakan shalat, padahal tadi kamu kan kentut?” Kemudian orang itu menjawab, “Kentut itu membatalkan wudhu, sedang saya tidak wudhu, jadi shalat saya tidak batal!”

Kisah tersebut menggambarkan pentingnya mencari ilmu. Apa hubungannya? Shalat jika tidak dibarengi dengan ilmu, ya akan sama seperti kisah tersebut. Padahal, sudah dijelaskan bahwa ketika akan shalat, kita harus berwudhu. Sedang orang yang kentut tadi tidak berwudhu terlebih dahulu.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijLWqD3hcLxLhPt6xCOKHYDglClN6X7tHYiFBPibUyIbghods1xMAUe-RYlhaWcrXxc2CAno-hSCGHayKtr3cH4s6cODoFR60v4wjJ3DynkLs0xPkPjmzDbpJ2V4OWeJ4VdlgrUZvqCRIi/s640/jamaah+muda+beriman+di+masjid+pahala+keutamaan.jpeg

 Melaksanakan shalat seperti terlihat mudah. Kita hanya melakukan gerakan-gerakan sederhana dan bacaan yang cukup mudah dilantunkan. Hanya saja, jika tidak didasari dengan ilmu, maka hasilnya tidaklah sempurna. Bisa jadi, shalat yang bernilai ibadah itu, malah membawa keburukan bagi kita.

Sebanyak apapun kita melakukan ibadah, jika tidak memiliki ilmu, maka akan sia-sia. Hal ini terbukti dengan adanya suatu riwayat yang mengatakan bahwa orang yang tertidur tetapi memiliki banyak ilmu lebih ditakuti setan daripada orang yang banyak beribadah tanpa ilmu. Sebab, dengan ilmu, kedudukannya akan lebih tinggi. Atas dasar ilmu, ia bisa mengetahui sesuatu dan dapat membedakan mana benar dan salah.

Oleh sebab itu, kita jangan hanya terfokus menjalankan ritual ibadah saja. Mengetahui ilmu-ilmu tentang ibadah yang dilakukan penting kita pelajari. Sebab, ilmu dapat menyempurnakan ibadah yang kita lakukan. Sehingga, ibadah itu dapat benar-benar bernilai di mata Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kisah Iblis Yang Memberitahukan Beberapa Rahasia Besarnya pada Rasulullah


http://www.konsultasisyariah.com/wp-content/uploads/2012/11/perbedaan-jin-setan-dan-iblis.jpg

Hadis ini diriwayatkan dari Muadz bin Jabal ra. dari Ibnu Abbas ra.  Dia berkata bahwa pada suatu hari dirinya bersama sahabat lainnya dan Rasulullah sedang mengadakan pertemuan di rumah salah seorang sahabat Anshar di Madinah.Tiba-tiba dari luar rumah terdengar seseorang mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk.

Iblis : “Wahai penghuni rumah, apakah kalian mengizinkan aku masuk, karena kalian membutuhkan aku..?”

Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat,

Rasulullah SAW : “Apakah kalian tahu siapa yang berseru itu?”

Para Sahabat : “Tentu Allah dan rasulnya yang lebih tahu.”

Rasulullah SAW : “Dia adalah Iblis yang terkutuk! Semoga Allah senantiasa melaknatnya.”

Umar bin Khatab ra. : “Wahai Rasulullah, apakah engkau mengizinkan aku membunuhnya..?”

Rasulullah SAW : “Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan (Hari Kiamat)?”

Rasulullah SAW melanjutkan perkataanya, Beliau meminta kepada sahabat agar mendengarkan dan memahami  ucapan yang disampaikan iblis.

Setelah pintu dibuka, masuklah iblis ditengah-tengah majelis tersebut. Rupa iblis terlihat sangat mengerikan. Dia adalah sosok tua dengan mata buta sebelah serta memiliki janggut sebanyak tujuh helai dan menyerupai rambut kuda. Kedua kelopak matanya terbelah dan memanjang ke atas. Kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, dan kedua bibirnya seperti bibir macan.

Iblis : “Assalamu’ alaika ya Muhammad (Salam untukmu wahai Muhammad), assalamu’ alaikum ya jama’ atal muslimin (Salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin).”

Rasulullah SAW : “Assalamu’ lillah ya la’ inin (Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai mahluk terlaknat).  Aku mengetahui engkau punya keperluan terhadap kami.  Apa keperluanmu itu wahai Iblis..?”

Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas  kemauanku, namun karena terpaksa.”

“Siapa yang  memaksamu?”

Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:

“Allah  SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah  dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau  berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh  karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku  berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah  SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur,  siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk  Allah yang paling aku  benci.”

“Siapa  selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi  kepada Allah SWT.”

“lalu siapa  lagi?”
“Orang Aliim dan wara’  (Loyal)”

“Lalu siapa  lagi?”
“Orang  yang selalu  bersuci.”

“Siapa  lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah  mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”

“Apa tanda  kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya  kepada orang lain selama 3  hari, Allah akan memberi pahala orang -orang  yang sabar.”

” Selanjutnya  apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”

“Apa tanda  kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan  mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

“Orang seperti apa Abu  Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam  islam.”

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5FYEpPAB9N8iAUB4wZHzzcI7653njFaszMx4-9-Ig7wRtnYerEhI6TlrB9fiG0ORTVqMdSr0BJK2wKcLf7ymrIsgcVZR-3GDW35E7umL2tEP2M5vGRNcK8cQrjGYbzafwqwDyCXd4RfA/s640/pohon+tua.jpg

“Umar bin  Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

“Usman bin  Affan?”
“Aku  malu kepada orang yang  malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali bin Abi  Thalib?”
“Aku  berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan  aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang  Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan  jika melihat seseorang dari umatku yang hendak  shalat?”
“Aku  merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x  kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”

“Jika seorang umatku  berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia  berbuka.”

“Jika ia berhaji?”
“Aku  seperti orang gila.”

“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

“Jika ia  bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku  dengan gergaji.”

“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya.  Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak  akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam  musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan  pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan  Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan  tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”

“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”

“Apa yang dapat memukul  kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”

Manusia Yang Menjadi  Teman Iblis
Nabi  lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai  Iblis?”
“Pemakan riba.”

“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”

“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”

“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”

“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”

“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”

“Siapa  kekasihmu?”
“Orang  yang meninggalkan shalat jumaat”

“Siapa manusia yang paling  membahagiakanmu?”
“Orang  yang meninggalkan shalatnya dengan  sengaja.”

Semoga dengan mengetahui ini, kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW selalu membekali diri dengan iman, melakukan amalan yang membuat Iblis menjadi lemah, menjauhi hal-hal yang diinginkan mahkluk terlaknat tersebut. Allah lah maha pemilik ilmu pengetahuan.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kategori

Kategori