APAKAH sahabat pembaca adalah orang yang jarang memiliki waktu untuk berinteraksi dengan al-Quran? Ataukah sahabat adalah orang yang sangat ingin membaca quran dengan tartil, namun masih malas berdisiplin menyentuh kitab suci mulia ini? Ataukah sudah rajin memiliki komitmen lima menit per-hari membaca beberapa ayat cintaNya?
Ataukah ada dalam pikiran sahabat, terasa tidak ada ‘dag dig dug’nya atau belum adanya efek ‘yang cetar’ di dalam jiwa ketika membaca al-Quran? Sementara saya beberapa kali menjumpai sobat muallaf di Eropa yang menjadi muslim sejati setelah ‘betapa antusias dirinya dengan al-Quran’ ini, masyaAllah!
Apapun masalahnya, al-Quran adalah bekal kita menuju cinta hakiki ilahi Robbi, sehingga pasti dalam jiwa ini menginginkan hubungan yang akrab dengan al-Quran. Berikut ini saya mewawancarai beberapa para penjaga al-quran nan sholih sholihah (semoga kita pun dapat menjadi ahlul quran, aamiin…. ), tips mengencangkan hubungan dengan al-Quran, di antaranya sebagai berikut :
1. Sebelum menyentuh kitab Allah al karim ini, periksalah hati kita. Kuncinya ada pada hati, niatkan karena Allah ta’ala semata. Jujurlah pada nurani, mengapa kita ingin membacanya? Ingatkan diri bahwa nabi kita, Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah ‘quran berjalan’. Tatkala hati jernih membaca quran, meresapi makna ayatNya, seolah langsung bercengkerama dengan Sang maha pencipta kita, maka al-quran tak hanya dalam bacaan sang lidah, melainkan jiwa tunduk padaNya. Hal itu tercermin dalam prilaku keseharian pula. Berkaca diri, “Ketika makin akrab dengan al-quran, ‘sepantasnya’ makin takut pada azab Allah ta’ala, makin cinta pada akhirat, dan makin cantik budi pekerti, InsyaAllah!”
2. Menjaga wudhu, utamakan berwudhu sebelum mengulang hafalan atau akan membaca kitab Allah SWT. Inilah interaksi dan komunikasi dengan ‘Sang Pemilik Semesta’, sucikan jiwa raga, persiapkan penampilan terbaik dengan adab yang baik sebelum memulai ‘koneksi’ dengannya.
3. Mulailah Berkomitmen “Tiga Menit Sehari!”, tidak perlu muluk-muluk, jika masih susah mengatur waktu kerja. Silakan awali dengan ‘hanya tiga menit saja dalam sehari’, meski hanya membaca satu ayat saja, dear… Nikmati tiga menit itu dengan mendalami makna ayatNya, rasakan komunikasi yang mesra denganNya, maka dengan izin Allah azza wa jalla, pasti kelak ‘ketagihan’, ubah jadwal menjadi ’10 menit sehari’, lanjutkan ’15 menit dalam sehari’, ’30 menit sehari’, dst bisa sampai satu jam per hari yang kemungkinan ‘khatam satu juz dalam sehari’, masyaAllah!
4. Temui guru al-Quran, camkan pada diri untuk memahami apa yang dibaca. Sungguh ketika sama sekali tak mengerti bahasa Arab pun, namun karena kehendak Alla ta’ala, bisa saja kita menangis tersedu-sedu atau tersenyum dihibur oleh ayat-ayat suci nan indah ini. Maka agar penafsiran tidak keliru, mari menemui guru al-Quran dan berusaha untuk meningkatkan kecintaan pada al-Quran dengan rajin ‘memperdalam samudera ilmu’ dari para gurunda shohibul qur’an.
5. Ingat dan tumpukan perhatian, bahwa Allah azza wa jalla sedang berinteraksi dengan kita, ini lebih menarik dari pada hoby fotografi, mengumpulkan majalah dan komik, atau pun mengoleksi kaset dan CD para artis! Satu penyemangat penting : al-Quran kelak menjadi syafaat, dear! Maka renungkanlah, seberapa banyak waktu ‘berharga yang kita berikan buat al-Quran’, apakah tak lebih banyak dari pada waktu buat sms-an, chatting-an FB, atau bernostalgia dengan teman lama melalui foto-foto masa lalu kita?! Faghfirlii, sungguh kita rugi ketika ‘mati-matian’ mengorbankan waktu untuk segala sesuatu ‘yang tidak menjadi bekal buat dibawa mati’. Ampuni kami ya Allah…
6. Baca dan Dengar al-Quran dari sahabat-sahabat pecinta al- Quran sesering mungkin. Di mobil, dengarkan murottal. Di sela menunggu urusan kerja, ulangi hafalan. Di saat menyiram tanaman, memasak, seraya mengulang-ulangi bacaan quran atau dengarkan murottal. Wujudkan agenda mingguan, tiga-harian, atau bulanan yang rutin dan keep istiqomah dalam menjalin komunikasi dengan para pecinta al-Quran. Saling dukung akan suasana tadabur al-quran adalah salah satu cara untuk membuat hati kian erat ‘koneksi’ dengan al-Quran, insyaAllah!
7. Tentu senantiasa selipkan doa kepadaNya, Ask Allah to guide you when you read the Quran, dear… ya muqolibal qulub tsabit qolbi ala diinik, semoga ada kemantapan hati untuk senantiasa merindui al-Quran. Sekalinya kita condong penuh cinta kepada al-Quran, maka jagalah perasaan terbaik ini. Jaga dan mantapkan jiwa untuk selalu memohon keteguhan hingga meraih husnul khotimah. Untuk itulah, kita mesti tetap saling menasehati (dalam kebenaran dan dalam kesabaran) dengan terus mendatangi majelis-majelis ilmu, makin saling mencintai para pecinta al-Quran, dan tentunya saling mendo’akan. Insya Allah…
Faghfirlana, Semoga secoret tips ini dapat bermanfaat buat para sahabat al-Quran, aamiin.
Mari ber’azzam untuk senantiasa akrab dengan al-Quran, barokallohu feekum…
(@bidadari_Azzam, KL, dzulqo’dah 1437h, temanalquran.com/ salam Ukhuwah!)
EmoticonEmoticon