Showing posts with label Populer. Show all posts
Showing posts with label Populer. Show all posts

Silaturrahim Akbar "SELAMATKAN IBUKOTA" di Masjid Istiqlal Mendadak Dibatalkan, Ada Apa?


JAKARTA - Perjuangan umat Islam untuk menyelamatkan Ibu Kota, akhirnya diganjal di tengah jalan. Acara bertajuk Silaturrahim Akbar dan Do’a Untuk Keselamatan Ibukota yang sedianya akan digelar di Masjid Istiqlal Jakarta, pada Ahad, 18 September 2016 pukul 13.00-17.00, secara resmi dibatalkan sepihak oleh pengelola Masjid Istiqlal.

Pembatalan itu berdalih, izin acara di Istiqlal tidak sesuai dengan undangan yang tersebar di tengah masyarakat.

Sejatinya, acara Silaturrahim Akbar tersebut dilaksanakan sebagai bentuk follow up dari Mudzakarah Ulama dan tokoh Nasional yang digelar oleh Majelis Ormas Islam (MOI) dan Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) pada Rabu (14/9) lalu.

Sehingga, sangat ironis, masjid Istiqlal yang berarti masjid merdeka itu justru membatalkan acara yang akan menghadirkan para tokoh, aktivis Islam, pimpinan Ormas dan para ulama yang akan diundang seperti KH. Abdul Rasyid, Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, Hidayat Nur Wahid, Amin Rais, Ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Habib Rizieq Syihab, Ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Fahmi Salim, Derri Sulaiman, dan Sastrwan Taufiq Ismail.

Pembatalan dari Istiqlal itu juga disampaikan Ketua Badan Pekerja Majelis Pelayan Jakarta (MPJ), Ustadz Zaitun Rasmin yang telah berupaya melakukan negosisasi dengan Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI).

“Sudah jelas dibatalkan. Tapi nanti panitia akan membuat rilis resmi, kemungkinan kita akan menyerukan agar tetap shalat zhuhur di sana,” kata Ustadz Zaitun kepada Panjimas.com, Jum’at (16/9/2016).

(Ustadz Zaitun Rasmin, Ketua Badan Pekerja Majelis Pelayan Jakarta (MPJ)) 

Saat ditanya, apakah panitia melihat sesuatu di balik pembatalan sepihak pengelola masjid Istiqlal, Ustadz Zaitun menjawab dengan tersenyum.

“Ya kita sih tidak bisa menduga-duga masalah itu, biarlah umat yang menyimpulkan,” tegasnya.

Sumber: Panjimas

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Hati-hati! Meski Sudah Meninggal, 2 Dosa Ini Akan Terus Mengalir


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUI2c6QxU3-ZjIb0Z1fGIV2xutOqJwbshRZ-J8y9tQDHX8ptiHWMr6NPa073TsM0EKvoRsZtVIcbG3unyBmi85cyzHpB5E3Ld0cEKBp9uDr2TdKUodtK4iqpCmYXU2FFK_XUMWpi3OfHg/s1600/Kuburan+Paling+Seram+05.jpg

KETIKA seseorang meninggalkan dunia, tentu ia pun akan meninggalkan jejaknya. Jejaknya itulah yang akan mempengaruhi keadaannya di akhirat. Jadi, meski ia telah wafat, amal perbuatan yang ia lakukan akan tetap mengalir.

Selagi di dunia, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk melakukan amal kebajikan. Dengan begitu, perbuatan tersebut bisa saja menjadi amal baik untuknya meski ia tidak di dunia. Sebab, jika kita mampu berbuat baik dan mengajak orang lain pada kebaikan, tentu pahalanya akan terus mengalir.

Seperti halnya perbuatan baik, perbuatan buruk yang dilakukan selama hidup di dunia pun bisa saja memberikan efek pada kita di akhirat kelak. Meski tak lagi melakukan perbuatan dosa itu dikarenakan kita telah meninggalkan dunia, tapi dosa itu akan tetap mengalir. Mengapa? Sebab, kita menanggung dosa orang lain. Kok bisa? Dosa apakah itu?

Dikutip dalam infoyunik.com, bahwa ada dua jenis dosa yang ganjarannya akan terus mengalir pada orang yang telah meninggal, disebabkan perbuatannya di dunia.

1. Menjadi Pelopor Maksiat

Seorang pelopor berarti ia adalah orang yang pertama kali melakukannya. Seseorang yang menjadi pelopor kemaksiatan, maka ketika orang lain mengikuti jejaknya itu, meski ia telah meninggal, dosanya akan terus mengalir. Tetapi, orang yang melakukan perbuatannya itu tidak akan dikurangi sedikit pun dosanya.

Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah ๏ทบ bersabda, “Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka,” (HR. Muslim).

Orang yang berperan sebagai pelopor ini tidak mengajak apalagi memotivasi orang lain untuk melakukan perbuatan maksiat. Tetapi, apa yang dilakukannya itu membuat orang lain menjadi terinspirasi melakukan hal yang sama. Itulah sebabnya, ia akan menanggung dosa-dosa mereka yang terinspirasi untuk berbuat maksiat sama seperti yang ia lakukan.


https://absoluterevo.files.wordpress.com/2013/04/kuburan.jpg?w=320&h=240

2. Mengajak Orang Lain pada Kesesatan dan Perbuatan Maksiat

Lain halnya dengan pelopor, kategori kedua ini secara terang-terangan mengajak orang lain untuk melakukan perbuatan maksiat. Bahkan, ia memberikan jalan kesesatan. Di mana orang lain tidak menyadari bahwa apa yang ia arahkan merupakan hal yang merugikan. Maka, ketika ada orang lain yang tertarik mengikuti jejaknya, ia akan menganggung dosanya hingga akhirat kelak.

Dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah ๏ทบ bersabda, “Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun,” (HR. Ahmad 9398, Muslim 6980, dan yang lainnya).

Kedua hal itu begitu membahayakan bagi kita. Maka, lebih berhati-hatilah dalam bertindak. Jangan biarkan diri kita melakukan perbuatan maksiat baru, artinya mempelopori perbuatan maksiat. Apalagi sampai mengajak orang lain untuk berbuat maksiat. Sungguh, jika kita melakukan itu, kita akan merugi di akhirat kelak. Mengapa? Karena kita menanggung beban dosa, padahal kita tidak melakukannya, melainkan dari para pembuatan dosa yang mengikuti jejak kita.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kisah Uzair, Orang Yang Dianggap Putra Allah Menurut Bangsa Yahudi


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJuS3n3Lm9Iw_8UgoV8b_AG5IzG6VGpOpOkolBxII_SYubSKMb5DBoK-5LM5SF9-Ktszp7mB4m4ug8IVMQ-kBxyQv1gZKc4KdpGI4bEUVecMkEp3kW0FGy8ndIeKW48vawByV5mO5oh2_w/s640/foto+kekuasaan+allah1+-+178.jpg

NAMA Uzair Allah sebutkan dalam al-Quran ketika Allah menceritakan klaim orang yahudi yang menyatakan bahwa Uzair anak Allah – maha suci Allah dari perkataan mereka –.



ูˆَู‚َุงู„َุชِ ุงู„ْูŠَู‡ُูˆุฏُ ุนُุฒَูŠْุฑٌ ุงุจْู†ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَู‚َุงู„َุชِ ุงู„ู†َّุตَุงุฑَู‰ ุงู„ْู…َุณِูŠุญُ ุงุจْู†ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฐَู„ِูƒَ ู‚َูˆْู„ُู‡ُู…ْ ุจِุฃَูْูˆَุงู‡ِู‡ِู…ْ ูŠُุถَุงู‡ِุฆُูˆู†َ ู‚َูˆْู„َ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูƒَูَุฑُูˆุง ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ُ ู‚َุงุชَู„َู‡ُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฃَู†َّู‰ ูŠُุคْูَูƒُูˆู†َ

“Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putra Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putra Allah”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.” (QS. at-Taubah: 30).

Bagaimana ceritanya, sehingga mereka menyebut Uzair sebagai anak Allah?

Ada banyak versi tentang ini. Yang intinya, Yahudi menyebut Uzair anak Allah, karena Uzair adalah satu-satunya orang yang hafal taurat di kalangan Bani Israil.

Berikut penjelasan dari Ibnu Katsir dilansir KonsultasiSyariah.com, beliau membawakan keterangan as-Sudi,

Ketika suku Amalliq – kaum kafir yang dulu menguasai Palestina – berhasil mengalahkan bani israil, banyak ulama yang dibantai dan pemuka-pemukanya di tawan. Sementara Uzair selamat. Dia hanya bisa menangisi nasib kaumnya. Menangisi para ulama yang meninggal, sehingga tidak ada yang mengajari Taurat. Beliau rajin menangis, sampai kedua kelopak matanya sakit. Hingga suatu ketika, beliau melewati sebuah kuburan. Dan beliau melihat ada wanita yang menangis di dekat kuburan, sambil mengatakan,

“Siapa yang akan memberi makan aku… siapa yang akan memberiku pakaian..”

Melihat itu, spontan Uzair mengingatkan,

“Kamu kenapa? Siapa yang memberi makan kamu sebelum kejadian ini?”

“Allah.” jawab si wanita.

“kalau begitu, ingat, Allah Maha Hidup dan tidak mati.”  Kata Uzair.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwODnDIvf23TtCLYVoy4qF7bSuUJ6kIarKCQIIoSUFsc6VO6dE2101Dibf8K3V2x5fS8TPajtcqogKZi88bCoCXyBJbyqkfnA0z3bTXTGk-URIxFzB1tg36gUNzi6QTCL2fUwSHIiYtBya/s640/indonesia-clouds2.jpg

“Wahai Uzair, siapa yang mengajari para ulama sebelum bani Israil?” tanya si Wanita.

“Allah.” jawab Uzair.

“Lalu mengapa kamu menangisi kepergian mereka?” tanya si Wanita.

Tersadarlah Uzair, bahwa dirinya sedang diingatkan.

Kemudian beliau dinasehatkan,

“Pergilah ke sungai sana, mandi dan kerjakan shalat 2 rakaat di sana. Kamu akan ketemu orang tua di sana. Jika dia memberi makan kamu, makanlah.”

Pergilah Uzair, mengikuti saran ini.

Di sana, beliau bertemu orang tua. “Buka mulutmu.”

Uzair membuka mulutnya. Kemudian beliau disuapi benda seperti bara api besar, sebanyak 3 kali.

Seketika itu, Uzair langsung paham isi taurat. Dan beliau menjadi orang yang paling paham isi Taurat.

Kembalilah menemui bani Israil di kampung lainnya.

“Hai Bani Israil, aku datang kepada kalian dengan membawa Taurat.”

“Hai Uzair, kamu tidak bohong?”

Kemudian Uzair mengambil pensil, dan beliau tulis semua isi Taurat dengan tangannya.

Ketika beberapa ulama dibebaskan oleh Amaliq, Bani Israil-pun menyampaikan perihal Uzair kepada mereka (ulama). Akhirnya mereka mengeluarkan naskah Taurat yang mereka sembunyikan di puncak gunung, dan dicocokkan dengan tulisanya Uzair. Ternyata isinya sama.

Akhirnya, sebagian diantara mereka meyakini, Uzair adalah anak Allah… – Maha Suci Allah dari anggapan mereka –. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/134)

Allahu a’lam.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kejutan-kejutan dari Allah subhanahu wa ta'ala


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFqZFltOYjGlSxiTUTBnc_oglAEy0vXrznkjy-9c4ewoNHOFjjr6YFXZQxle7x7pyeTg_d7lv7YmiInI2hiySi16HwitPcmUJ2s09d556qSz1k8oSHWW9KgHVlCH_MeWIP9Y1mOBMqyjGZ/s640/foto+kekuasaan+allah2+-+178.jpg

ORANG yang rendah hati dalam segala hal akan selalu mendapat kebahagiaan di balik ketidaktahuan.

Nabi Nuh belum tahu banjir akan datang ketika ia membuat kapal dan ditertawai kaumnya.

Nabi Ibrahim belum tahu akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya.

Nabi Musa belum tahu laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

Yang mereka tahu adalah bahwa mereka harus patuh pada perintah Allah dan tanpa berhenti berharap yang terbaik

Ternyata di balik ketidaktahuan kita, Allah telah menyiapkan kejutan!

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu08GKM3d3NGcHTkfvEzDd-r6NBuFZ-jj1-8vutk567mEmjTtvmRni3XE6Iv-EtAuPV-wU-yWEDxtyJVue5_EYvRcg3srDFpHL8FIGZv1EutJ8Bmy-vix586qjWUmtxgs8ySsmTtmTZ1Vo/s320/bukti_kebesaran_allah_mesjidtsunami3.jpeg

Seringkali Allah berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba-hambaNya.

Jangan kita berkecil hati saat sepertinya belum ada jawaban doa.
Karena kadang Allah mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak duga dan kita tidak suka.

Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Lakukan bagianmu saja, dan biarkan Allah akan mengerjakan bagianNya…

Tetaplah percaya.
Tetaplah berdoa.
Tetaplah setia.
Tetap semangat meski dalam kesederhanaan.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Lewati 6.600 Kilometer, Pemuda Asal Rusia Ini Berhaji dengan Menggunakan Sepeda


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinOLxsd5Bu7FhPw32uMEKZh-JpoouFXl84oiRfDgxlK-8dhvcAL16drjApA5FpYTXMoxdag0XJQ66ULVtgairXSrI6jAwi0bxV4WKA4R6dc7yf2ia2yTjfr5jcHbNafFI-zlVoNaBN4ock/w200-c-h150/sepeda-Rusia-Haji.jpg

MIMPI membuat seseorang akan melakukan apapun untuk mewujudkannya. Sama halnya dengan pria asal Rusia ini. Sejak dulu, pemuda 24 tahun ini bermimpi untuk melakukan ibadah haji. Maka tahun ini ia pun berhasil mewujudkan mimpinya. Ia naik haji dari rusia ke Makkah dengan menggunakan sepeda.

Bulat Nassib Abdulla meninggalkan Rusia pada hari pertama Ramadhan, 6 Juni 2016. Setelah melewati beberapa negara seperti Azerbaizan, Yordania, cyprus, Turki. Tiga bulan kemudian, akhirnya ia berhasil sampai di Madinah

Mohammed Abdulrahman Al-Bejwi Pengurus Dirjen Haji dan Umrah menerima Abdulla di Madian sebelum ia berangkat ke Mekkah.

Abdulla memuji kinerja petugas keamanan haji. Ia begitu terkesan saat melihat moment emosional para jamaah memasuki Madinah untuk menunaikan ibadah haji.

Jemaah haji yang menuju makkah menggunakan sepeda bukan hanya Abdulla. Sebelumnya Seorang Muslim asal China juga melakukan hal yang sama demi beribadah haji ke kota suci Makkah.

Pasalnya ia nekat bersepeda sejauh 8.150 kilometer selama dua bulan dari rumahnya di kota Xinjiang ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah haji. 

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kategori

Kategori