Komunitas Syi'ah menyembelih seekor unta atas nama Husein. Tidak menerima dengan perbuatan syirik ini, unta pun mengamuk. Meski darah tetap mengalir dari lehernya, ia berhasil menginjak-injak beberapa penganut Syi'ah, sebelum akhirnya melarikan diri. *** Umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan dengan menyebut nama Allah Ta'ala. Di samping itu, pada hakikatnya semua makhluk , baik hewan, tumbuhan dan lainnya menghambakan diri hanya kepada Allah, shalat, bertasbih, dan tidak rela jika ia dijadikan sarana ritual syirik.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba." (QS. Maryam: 93)
Firman Allah: "Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah; kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS. An-Nur: 41)
Faiz Syakir, salah seorang juru bicara Hizbullah (Libanon, berbicara secara langsung dalam sebuah acara tv di OTV. “Hizbullah tidak akan dapat dimusnahkan. Hizbullah pasukan terkuat di kalangan negara-negara Arab. Lebih kuat daripada seluruh peradaban di dunia dari segi ekonomi, kekuatan militer dan sosial,” ujar Syakir, dan kemudian rekamannya juga beredar di youtube.
Pernyataan Syakir ini sehubungan dengan adanya ancaman Bandar bin Sultan—putera mahkota Raja Qatar yang akan menyerang Basyar al-Assad. “Apa lagi yang kalian pikirkan? Kami tidak takut pada ancaman itu? Bahkan kami tidak takut pada Saudi, sekalipun dengan seluruh kekuatannya, dari raja hingga rakyat mereka yang terakhir. Mereka pikir, mereka siapa?”
“Jika mereka membom Gunung Qasiun di Damaskus, pusat kekuatan militer Basyar, maka kami akan menyerang Mekah di depan kepala mereka sendiri!”
Wartawan yang hadir di situ sontak melontarkan pertanyaan, “Mekkah? Bukankah itu tempat suci bagi mereka?”
“Biarkan saya berbicara. Saya tidak peduli lagi semuanya. Ini fakta. Kami akan memusnahkan Mekkah dan Madinah, juga Jeddah dan Riyadh, dengan semua yang ada di dalamnya, yang tinggal dalam kota-kota ini. Ini fakta dan strategi kami. Keberadaan kami lebih penting dari ‘batu-batu’ dan ‘bukit-bukit’ mereka.”
Wartawan yang masih dalam keadaan terkejut, kembali bertanya, “Siapa yang akan memusnahkan Mekkah? Iran? Suriah? Hizbullah? Tempat itu adalah tempat suci bagi mereka…”
“Saya tidak akan mengatakannya. Tapi jika mereka mengancam kami, kami tahu bagaimana membalas ancaman itu,” demikian Syakir. (islampos/youtube/syiahindonesia.com)
Udang adalah salah satu jenis hewan laut yang digemari banyak orang untuk diolah menjadi makanan dan dikonsumsi.
Apalagi jika udang-udang yang kita konsumsi tersebut gemuk dan berisi daging yang melimpah, pasti daya tarik udang yang dikonsumsi semakin meningkat.
Namun, bagaimana jika udang yang sering kita konsumsi ternyata mengandung bahan kimia berbahaya seperti silikon? Ya, di Shanghai China, ada praktik penggemukan udang dengan cara menyuntikkan gel silikon ke tubuh udang.
Parahnya, udang tersebut dipasarkan secara meluas di Cina. Pemilik akun youtube bernama Ceve Haneda, mengunggah video proses penyuntikan udang dengan silikon pada 28 April 2016 lalu.
Video ini telah ditonton sebanyak 1,757 kali di YouTube. Meski video ini terbilang cukup lama telah beredar, namun tidak sedikit orang yang mengetahui praktik semacam ini.
Dan walaupun praktik ini terjadi di Cina, sebaiknya kita selalu waspada untuk membeli berbagai makanan terutama udang agar tidak membahayakan kesehatan kita sendiri. Berikut ini videonya.
NEW YORK—Penyelidik Kota New York lakukan pencarian terhadap seorang pria yang diduga membakar seorang Muslimah di wilayah pertokoan Midtown.
Perempuan berusia 35 tahun itu sedang berdiri di luar sebuah butik pakaian mewah di Park Avenue pada Sabtu malam, ketika ia merasa tangan kirinya tiba-tiba menjadi panas. Sang perempuan itu kemudian menyadari bajunya terbakar.
“Ia (perempuan itu) menepuk-nepuk badannya untuk mematikan api dan melihat ada seorang laki-laki berdiri di sampingnya sambil memegang pemantik di tangannya,” tutur kepolisian, lansir The Atlantic.
Pihak kepolisian mengatakan bahwa mereka tengah menyelidiki peristiwa itu dengan dugaan kasus kejahatan berbau kebencian. Insiden tersebut terjadi satu hari sebelum berlangsungnya peringatan ke-15 tahun serangan 11 September 2001. Media setempat melaporkan bahwa perempuan tersebut adalah wisatawan dari Skotlandia.
“Korban tidak mengalami luka-luka dan menolak untuk mendapatkan pelayanan medis,” kata kepolisian.
Pihak berwenang tidak menyebutkan nama perempuan nahas itu. Tersangka pelaku pembakaran sudah kabur ketika para polisi tiba di lokasi kejadian. Pada Selasa, kepolisian mengeluarkan gambar si tersangka yang diambil dari video pengawas.
Tersangka diperlihatkan sebagai seorang pria muda dan kurus, mengenakan topi baseball secara terbalik dan sedang berjalan di trotoar. Kepolisan belum melakukan penangkapan terhadap siapa pun terkait kejadian itu.
Organisasi masyarakat muslim Amerika Serikat, Council of Islamic American Relations, mengutuk insiden tersebut, yang disebutnya merupakan lanjutan dari peningkatan jumlah serangan yang menargetkan para warga Muslim di Amerika Serikat.
“Kami melihat dengan jelas bahwa jumlah serangan terhadap sosok dan lembaga-lembaga Muslim di New York dan di seluruh negeri sudah melonjak,” kata organisasi itu dalam suatu pernyataan.
“Sudah saatnya bagi wali kota dan NYPD (Kepolisan Kota New York) mengerahkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk menyelidiki dan mencegah serangan-serangan terhadap masyarakat Muslim,” katanya.
Bulan lalu, seorang pria membunuh seorang pemuka agama Islam dan rekannya di jalanan ketika mereka baru meninggalkan sebuah masjid di wilayah Queens, Kota New York.