Dalam statusnya, Sabtu (4/10), Emilia mengutip tokoh syiah Al-Gharawi yang mengatakan bahwa, “Tuhan kita (syiah) adalah tuhan yang menurunkan wahyu kepada Ali, seangkan tuhan yangmenurunkan wahyu kepada Muhammad maka bukan tuhan kita. Shollu ‘Ala Nabii……”
Sontak Muslimin pengguna media sosial, terutama Facebook, menganggap ini bukan main-main. Pasalnya, dengan status tersebut, maka kita dapat mengetahui bahwa JELAS #syiah_bukan_Islam.
Dengan demikian, banyak Muslimin pengguna Facebook merasa “heran jika di Indonesia masih ada saja Ummat Islam yang mengaku Sunni tetapi masih getol membela syiah yang sesat dan menyesatkan itu”.
Bahkan di antara pemberi komentar ada yang mengaakan bahwa jika mereka bukan Islam, maka haram bagi syiah untuk mendirikan Sekolah Islam Terpadu. Bukankah mereka tidak mengakui Allah subhanahu wata’ala yang telah mengutus Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alayhi wasallam sebagai khataman Nabi?
Selain itu, ada pula yang mempertanyakan, “Jika syiah tidak mengakui Nabi Muhammad, lantas nabi yang mana yang mereka beri shalawat?” Jangan-jangan praktik shalawat yang marak dilakukan di masyarakat saat ini juga tercemar shalawat versi syiah. Na’udzubillahi min dzalik. (Arrahmah.com/Syiahindonesia.com)
EmoticonEmoticon