Showing posts with label Kisah - Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Kisah - Sejarah. Show all posts

Sejarah Kelam (17 September): Warga Palestina Dibantai Kristen Falangis di Beirut


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqv3J_N9S7AdWeUOgweDEwQwsEuiZqx63gSTMohoZcyBWXnefOquH0DaFSRm7LkPzVQ8PbPxnYr78-qdiVWqynI7a7JUSUEBRph0NHRg13gCCEFydNYmD4sdekhS-5W_OHr5Yil7plU0E/s1600/sabra-shatila+massacre.jpg

17 September 1982, sekitar lebih dari seribu warga Palestina tewas dibantai oleh pasukan Lebanon komplotan Kristen Falangis di kamp-kamp pengungsi Sabra dan Shatila di Beirut, Lebanon.

Pembantaian massal itu disinyalir upaya balas dendam atas pembunuhan Presiden Lebanon Bashir Gemayel. Pasukan Israel yang tiba di tempat kejadian perkara beberapa jam setelah Gemayel dibunuh, dituduh ikut membantu Lebanon melakukan pembantaian.

Seorang perawat di Rumah Sakit Akka dekat Shatila mengungkapkan bahwa pasukan Lebanon menembaki pengungsi Palestina tanpa pandang bulu.

http://www.pesantrenglobal.com/wp-content/uploads/2013/08/black-sunday-of-Palestina.jpg

“Salah satu anak menuturkan, pasukan Falangis itu menendang pintu dan menembak seluruh keluarga yang ada dihadapannya. Ia satu-satunya yang selamat,” kata dia, lansir BBC History.

Pengungsi yang berusaha kabur juga tak luput dari tembakan. Pasukan bahkan membunuh bayi-bayi tak berdosa yang ada di sana.

Presiden AS Ronald Reagan memberikan tanggapan atas pembantaian itu. Menurutnya, serangan itu sangat menakutkan, bahkan bagi dirinya sendiri.

“Mereka yang berbuat jahat, harus mendapatkan kemarahan dan rasa jijik dari kami,” kata dia.


Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Belajar Keluasan Ilmu dari Seorang Ulama Besar Imam Ibnul Qayyim


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi67kOWn2Q8tPWlDVixcigmYiKn3GlmhGixu9yZGBAUI9zu7zCxvhZyZwC3sHWX_DdsxWCvxInpw5z0JDWw8zFAaaFpp-zaGUP42q0DrnfSKyMsB9vpqnZK1WP6UNbKghu7RdA8-lspC2M/s1600/03.jpg

ILMU merupakan hal yang sangat penting bagi ummat muslim. Tak heran jika kita temukan para orang-orang shalih terdahulu begitu luas ilmunya. Salahsatunya kita kenal dengan Imam Ibnul Qayyim. Beliau sangat menonjol dalam ragam ilmu-ilmu islam. Dalam setiap disiplin ilmu beliau telah memberikan sumbangsih yang sangat besar.

Murid beliau, al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali, mengatakan, “Beliau menyadur fiqh dalam mazhab Imam Ahmad, dan beliau menjadi seorang yang menonjol dalam mazhab dan sebagai seorang ahli fatwa. Beliau menyertai Syaikhul Islam Taqiyuddin dan menimba ilmu darinya. Beliau telah menunjukkan kemahiran beliau dalama banyak ilmu-ilmu Islam. Beliau seorang yang mengerti perihal ilmu Tafsir yang tidak ada bandingannya.

Dalam ilmu Ushul Fiqh, beliau telah mencapai puncaknya. Demikian pula dalam ilmu hadits dan kandungannya serta fiqh hadits, segala detail inferensi dalil, tidak ada yang menyamai beliau dlam hal itu. Sementara dalam bidang ilmu Fiqh dan ushul Fiqh serta bahasa Arab, beliau memiliki jangkauan pengetahuan yang luas.

Beliau juga mempelajari ilmu Kalam dan Nahwu serta ilmu-ilmu lainnya. Beliau seorang yang alim dalam ilmu suluk serta mengerti secara mendalam perkataan dan isyarat-isyarat ahli tasawuf serta hal-hal spesifik mereka. Beliau dalam dalam semua bidang keilmuan ini memiliki jangkauan yang luas.”


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5kGOBOxm2fcWojn1KmYJ92SHaCHxFWorT75ng3uVlaraQaaAp3M9kErc7_gjaBpt65didguVL8oxCeAx3GG2jsEz4vnNgmUu5OjdcIbZCj8pN9ZHuGT9m1ROB40UYBx_pR1pKvmFvyPyr/s1600/319091_242843379091660_100000980004169_707641_1827714_n.jpg

Murid beliau yang lain, yakni al-Hafizh al-Mufassir Ibnu Katsir mengatakan, “Beliau menyimak hadits dan menyibukkan diri dalam ilmu hadits. Dan beliau menunjukkan kematangan dalam banyak ragam ilmu Islam terlebih dalam ilmu Tafsir, hadits dan Ushul Fiqh serta Qawa`id Fiqh.

Ketika Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah kembali ke negeri Mesir, beliau lalu mulazamah kepadanya hngga Syaikhul islam wafat. Beliau menimba ilmu yang sangat banyak darinya disertai dengan kesibukan beliau dalam hal ilmu sebelumnya. Akhirnya beliau adalah yang paling diunggulkan dalam banyak ilmu-ilmu Islam, …”

Adz-Dzahabi berkata, “Beliau telah memberikan perhatian pada ilmu hadits, matan maupun tentang hal ihwal perawinya. Dan beliau juga berkecimpung dalam ilmu fiqh, dan membaguskan penempatannya, …”

Ibnu Nashiruddin ad-Dimasyqi berkata, “Beliau menguasai banyak ilmu-ilmu Islam telebih dalam ilmu tafsir, ushul baik berupa inferensi zhahir maupun yang tersirat (mafhum).”

Al-‘Allamah ash-Shafadi mengatakan, “Beliau sangat menyibukkan diri dengan ilmu dan dalam dialog. Juga bersungguh-sungguh dan terfokuskan dalam menuntut ilmu. Beliau telah menulis banyak karya ilmiyah dan menjadi salah seorang dari imam-imam terkemuka dalam ilmu tafsir, hadits, ushul fiqh maupun ushul ilmu kalam, cabang-cabang ilmu bahasa Arab. Syaikhul islam Ibnu Taimiyah tidaklah meninggalkan seorang murid yang semisal dengannya.”

Pujian juga datang dari banyak ulama besar lainnya, semisal dari imam al-‘Allamah Ibnu Taghribardi, al-‘Allamah al-Miqriizi, al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalaani, al-Imam asy-Suyuthi, al-‘allamah asy-Syaukani dan selainnya.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Ternyata Seperti Ini Cara Qabil Membunuh Habil

http://kisahislam.net/wp-content/uploads/2013/03/07-Barada-River.jpg

ANDA pasti hapal dengan kisah pembunuhan Qabil dan Habil. Kisah ini begitu jelas tertera dalam Al-Quran. Tapi, tahukah Anda bagaimana cara Qabil membunuh Habil?

 Diriwayatkan dalam beberapa kitab tafsir, Qabil berkeinginan kuat untuk membunuh saudaranya, Habil, sekalipun sudah diberikan nasihat dan peringatan oleh Habil sendiri.

Pada suatu hari ketika Habil sedang menggembala kambing lantas tertidur lelap, tiba-tiba datanglah Qabil dengan membawa batu lalu dengan beringas batu itu dilemparkan mengenai kepala Habil hingga memecahkannya. Riwayat lain menyatakan bahwa Habil dicekik dan digigit sebagaimama binatang buas ketika menyantap mangsanya, wallahu a’lam. Dan pada akhirnya matilah Habil karenanya.

Setelah Habil meninggal, tanpa rasa belas kasihan Qabil meninggalkan jenazahnya di tempat terbuka. Dia tidak tahu apa yang mesti dilakukan kepada jenazah saudaranya karena jenazah Habil adalah yang pertama kali di atas permukaan bumi. Perbuatan Qabil ini membuahkan malapetaka yang besar bagi dirinya sendiri. Dia akan menanggung dosa dari pembunuhannya tersebut—karena ia tidak bertaubat—sekaligus dosa orang yang menirunya yakni melakukan pembunuhan dengna jalan yang tidak benar. Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

“Tidaklah dibunuh suatu jiwa dengan zalim melainkan dosa pembunuhan itu akan ditanggungpula oleh anak Adam yang pertama (Qabil) karena dialah yang pertama memberi contoh pembunuhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm2ytB_pFulskDcrETFVa7n2fdGrkxcKpmDfCXRX6Nw82t37BL8jOB07bOriYlYLbUiLQcNdGW7CAxqkajMOcjV6mHtYGIcea-Y_B0ooC4qK4SX9yomhZ4zoB1OQS1SOFUqikzWT_PGt4v/s640/Habil.jpg

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

“Barang siapa yan gmemulai perkara baik (yang disyariatkan) maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya sampai terjadinya hari kiamat. Dan barang siapa yang memulai perkara jelek maka baginya dosanya dan dosa orang yang mengikutinya sampai terjadinya hari kiamat.” (HR. Muslim)

Dalam keadaan yang demikian, Allah Ta’ala mendatangkan dua burung gagak yang sedang bertarung, salah satunya mati. Maka yang hidup mengais-ngais tanah dengan paruhnya membuat lubang untuk menanam burung gagak yang mati. Qabil mengambil pelajaran dari peristiwa itu tentang cara mengubur jenazah saudaranya.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kisah Uzair, Orang Yang Dianggap Putra Allah Menurut Bangsa Yahudi


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJuS3n3Lm9Iw_8UgoV8b_AG5IzG6VGpOpOkolBxII_SYubSKMb5DBoK-5LM5SF9-Ktszp7mB4m4ug8IVMQ-kBxyQv1gZKc4KdpGI4bEUVecMkEp3kW0FGy8ndIeKW48vawByV5mO5oh2_w/s640/foto+kekuasaan+allah1+-+178.jpg

NAMA Uzair Allah sebutkan dalam al-Quran ketika Allah menceritakan klaim orang yahudi yang menyatakan bahwa Uzair anak Allah – maha suci Allah dari perkataan mereka –.



وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ

“Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putra Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putra Allah”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.” (QS. at-Taubah: 30).

Bagaimana ceritanya, sehingga mereka menyebut Uzair sebagai anak Allah?

Ada banyak versi tentang ini. Yang intinya, Yahudi menyebut Uzair anak Allah, karena Uzair adalah satu-satunya orang yang hafal taurat di kalangan Bani Israil.

Berikut penjelasan dari Ibnu Katsir dilansir KonsultasiSyariah.com, beliau membawakan keterangan as-Sudi,

Ketika suku Amalliq – kaum kafir yang dulu menguasai Palestina – berhasil mengalahkan bani israil, banyak ulama yang dibantai dan pemuka-pemukanya di tawan. Sementara Uzair selamat. Dia hanya bisa menangisi nasib kaumnya. Menangisi para ulama yang meninggal, sehingga tidak ada yang mengajari Taurat. Beliau rajin menangis, sampai kedua kelopak matanya sakit. Hingga suatu ketika, beliau melewati sebuah kuburan. Dan beliau melihat ada wanita yang menangis di dekat kuburan, sambil mengatakan,

“Siapa yang akan memberi makan aku… siapa yang akan memberiku pakaian..”

Melihat itu, spontan Uzair mengingatkan,

“Kamu kenapa? Siapa yang memberi makan kamu sebelum kejadian ini?”

“Allah.” jawab si wanita.

“kalau begitu, ingat, Allah Maha Hidup dan tidak mati.”  Kata Uzair.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwODnDIvf23TtCLYVoy4qF7bSuUJ6kIarKCQIIoSUFsc6VO6dE2101Dibf8K3V2x5fS8TPajtcqogKZi88bCoCXyBJbyqkfnA0z3bTXTGk-URIxFzB1tg36gUNzi6QTCL2fUwSHIiYtBya/s640/indonesia-clouds2.jpg

“Wahai Uzair, siapa yang mengajari para ulama sebelum bani Israil?” tanya si Wanita.

“Allah.” jawab Uzair.

“Lalu mengapa kamu menangisi kepergian mereka?” tanya si Wanita.

Tersadarlah Uzair, bahwa dirinya sedang diingatkan.

Kemudian beliau dinasehatkan,

“Pergilah ke sungai sana, mandi dan kerjakan shalat 2 rakaat di sana. Kamu akan ketemu orang tua di sana. Jika dia memberi makan kamu, makanlah.”

Pergilah Uzair, mengikuti saran ini.

Di sana, beliau bertemu orang tua. “Buka mulutmu.”

Uzair membuka mulutnya. Kemudian beliau disuapi benda seperti bara api besar, sebanyak 3 kali.

Seketika itu, Uzair langsung paham isi taurat. Dan beliau menjadi orang yang paling paham isi Taurat.

Kembalilah menemui bani Israil di kampung lainnya.

“Hai Bani Israil, aku datang kepada kalian dengan membawa Taurat.”

“Hai Uzair, kamu tidak bohong?”

Kemudian Uzair mengambil pensil, dan beliau tulis semua isi Taurat dengan tangannya.

Ketika beberapa ulama dibebaskan oleh Amaliq, Bani Israil-pun menyampaikan perihal Uzair kepada mereka (ulama). Akhirnya mereka mengeluarkan naskah Taurat yang mereka sembunyikan di puncak gunung, dan dicocokkan dengan tulisanya Uzair. Ternyata isinya sama.

Akhirnya, sebagian diantara mereka meyakini, Uzair adalah anak Allah… – Maha Suci Allah dari anggapan mereka –. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/134)

Allahu a’lam.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Kategori

Kategori